Tantangan dan hambatan pabrik tas lokal atas serbuan tas import China akhir-akhir cukup menyita perhatian. Sebelumnya, produk mainan atau kerajinan juga mengalami problem serupa akibat serbuan produk dari China yang murah. Selain China, produk tas juga banyak masuk antara lain dari Korea dan Hongkong.
Serbuan produk tas dari China ini tentu saja dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan perusahaan konveksi dan produsen tas lokal. Produk-produk impor ini menyasar ke konsumen melalui pasar-pasar tradisional di berbagai kota besar. Di Jakarta saja produk tas impor ini bebas dijual di Pasar Tanah Abang.
Anehnya, tas-tas impor ini banyak disukai masyarakat karena dianggap harganya yang jauh lebih murah dan kualitasnya cukup bagus. Banyak produsen tas lokal yang sering mengeluhkan dan menyuarakan kondisi ini namun tampaknya belum ada tindakan dari pemerintah yang cukup berarti untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dampak Buruk Serbuan Tas Import China
Tak sedikit tanda tanya yang muncul di kalangan produsen dan perusahaan konveksi tas lokal terhadap realitas serbuan tas import China tersebut. Kenapa pemerintah tidak mengambil langkah kongkret untuk melindungi industry dan produsen produk buatan dalam negeri?
Sejumlah pengamat menilai, lemahnya pemerintah dalam memproteksi industri lokal tak lepas dari terjadinya perlambatan industri yang menyebabkan industry lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan daalam negeri. Kondisi inilah yang menjadi peluang masuknya barang-barang impor murah yang kualitasnya rendah, termasuk produk tas dari China.
Untuk masalah kualitas sebenarnya tas buatan pabrik dan konveksi lokal di Indonesia tidaklah lebih rendah dibandingkan produk buatan China. Bahkan tak sedikit produsen lokal yang sudah mampu membuat tas branded tiruan dengan kualitas yang setara. Hal yang sama yang juga mampu dilakukan China dengan beragam tas branded KW-nya. Hanya saja soal harga produk China yang lebih murah juga mesti disikapi dengan hati-hati sebagai trik dagang.
[Lantas apa saja kemungkinan dampak buruk serbuan tas import china terhadap keberadaan pabrik dan konveksi tas lokal? Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Mematikan Pabrik Tas Lokal
Membanjirnya produk tas China sebenarnya tidak terlalu berpengaruh jika harganya tidak lebih murah dari tas buatan lokal. Perlaku konsumen yang mengutamakan harga yang murah membuat persaingan jadi tidak sehat. Jika kondisi ini tidaak segera dicarikan solusinya akan ada banyak pabrik tas lokal yang bakal gulung tikar karena tidak laku. Jika banyak konveksi tas lokal yang tutup tentu saja akan menambah jumlah pengangguran.
2. Larinya Investasi Asing
Begitu terbukanya pasar Indonesia terhadap produk impor juga akan mendorong larinya investasi asing di tanah air. Keberadaan investasi asing yang menanamkan modalnya di Indonesia selama ini karena hasil produknya yang memang menyasar untuk pasar di tanah air. Jika pintu impor begitu mudah mereka bakal memindahkan investasinya dan mencari negara yang tenaga kerjanya cukup murah dan mengekspor produknya ke Indonesia.
Dengan memperhatikan dampak membanjirnya produk tas import dari China yang tak terkendali, maka solusinya bukan hanya menjadi [tanggung para pelaku bisnis tas lokal saja. Selama ini banyak produsen dan pengusaha UKM yang diminta selalu meningkatkaan daya saing produknya. Padahal tak seidkit produk tas hasil buatan UKM dan konveksi tas lokal yang jauh lebih bagus dan lebih berkualitas ketimbang produk China.
Karena itulah pemerintah harus segera mengambil tindakan dan langkah kongkret agar investasi asing tidak banyak yang lari. Pemerintah juga perlu membuat regulasi yang jelas dan memberikan solusi dalam mengatasi tantangan dan hambatan pabrik tas lokal atas serbuan tas import China tersebut.